Latest Posts

Tuesday, September 27, 2011

Mengenal Saka Wira Kartika dan Aneka Tanggapan

Satuan Karya Wira Kartika ( Rintisan )

ImageKodam IV/ Diponegoro dan Kwartir Daerah Jawa Tengah telah melakukan langkah cepat dalam upaya mewujudkan Saka Wira Kartika di Jawa Tengah. Berdasarkan Peraturan bersama Kasad dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan serta Sprint Kasad dan SK Kwarda Jateng, maka secara resmi Pimpinan Satuan Karya Pramuka Wira Kartika Jawa Tengah dikukuhkan.

ImagePara Pimpinan Saka yang berupaya dan kerkewajiban merintis berdirinya Saka di Jawa Tengah itu, telah memperkenalkan bendera Satuan Karya Wira Kartika dengan warna dasar hijau tua, seperti tampak pada gambar, juga badge Saka maupun Tanda Jabatan.

Pengorganisasian Saka binaan TNI-AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :

1. Krida Survival

2. Krida Pioneer

3. Krida Mountainering

4. Krida Navigasi Darat

5. Krida Bintal Juang

ImageTiap Krida memiliki Spesifikasi materi pendidikan yang berbeda dengan krida lainnya.

Sudah barang tentu, di wilayah lainnya akan segera menyusul pembentukan Saka Wira Kartika. Generasi ini membutuhkan pendidikan dan latihan dalam upaya menghadapi tantangan ke depan, berpacu dengan kemajuan jaman dan tehnologi yang ternyata juga memiliki dampak dan pengaruh negatif yang sama cepatnya. Wassalam.

By : Wan_pramukanet.

read more...

Lintas Racana, Mahasiswa yang Cinta Pramuka

Atrasina Adlina Sejumlah anggota Lintas Racana
KOMPAS.com - Jangan dikira Pramuka hanya menjadi kegiatan ekstrakurikuler bagi para siswa di SD ataupun SMP. Para mahasiswa pun masih ada yang gandrung mengikuti kegiatan ini. Tak percaya? Yang pasti kegiatan yang dijalani memang dengan konsep yang berbeda. Nama organisasi kepramukaan yang digagas mahasiswa ini bernama Racana yang berdiri pada tahun 2005.
Pada awalnya, Racana digagas oleh para anggota Pramuka dalam Saka Bhayangkara. Keprihatinan melihat pramuka tidak berkembang di tingkatan mahasiswa membuat wakil dari lima universitas berinisiatif untuk membentuk Lintas Racana.
Menurut Vera, salah satu pengagas Lintas Racana, mereka mempunyai cara unik untuk mempromosikan komunitas ini yaitu dengan informasi dari mulut ke mulut. Para anggota menghubungi anggota Pramuka di berbagai kampus, lalu mengajak mereka untuk membuat Racana di kampusnya.
"Hingga akhirnya dalam kurun waktu satu tahun berhasil mengumpulkan 17 universitas untuk ikut masuk dalam organisasi ini," jelasnya kepada Kompas.com, pekan lalu.
Vera mengatakan, dasar terbentuknya organisasi ini karena adanya keinginan membentuk komunitas dan saling berbagi. "Kami menyesuaikan kebutuhan anak muda yang butuh sebuah wadah untuk nongkrong. Tapi memiliki nilai tambah karena diajarkan beberapa keahlian," paparnya.
Menurut alumni Universitas Bung Karno ini, banyak keahlian yang diberikan kepada anggota melalu Kesatuan Karya (Saka).
"Di Pramuka ada beberapa Saka yang dikenal, misalnya saja Saka Bhayangkara yang bekerjasama dengan Polri, Saka Bahari yang berkerjasama dengan Angkatan Laut, Saka Dirgantara yang bekerjasama dengan Angkatan Udara, dan masih ada lima Saka lainnya," jelasnya. Dari Saka tersebut, para mahasiswa bisa mendapatkan keahlian yang lain, tidak hanya nongkrong atau sekedar hangout," tambahnya.
Hingga saat ini, anggota Lintas Racana sudah tercatat ratusan orang. Uniknya, mereka tidak terikat dengan kegiatan organisasi.
"Kami tidak ingin mengikat, karena walau bagaimana pun kuliah tetap nomor satu. Ketika ada anggota yang terbentur jadwalnya dengan kegiatan perkuliahan, maka kami akan meminta mereka mendahulukan kuliahnya terlebih dahulu," katanya.
Salah satu anggota yang tergabung dalam Lintas Racana adalah Anisa Irnawati dari Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang sudah aktif sejak awal tahun 2011. Ia merasakan bahwa dengan mengikuti kegiatan seperti ini dapat menambah jaringan dan menyambung silaturahim.
"Anggota Lintas Racana sudah banyak. Bahkan ada anggota yang dari Medan dan Ambon, membuat kami menambah teman. Selain itu, kegiatan Lintas Racana sangat menyenangkan. tidak ada paksaan sehingga kami enjoy dalam menjalankan tugas," jelas mahasiswi jurusan Jurnalistik angkatan 2010 ini.
Tak hanya Anisa, tetapi ratusan mahasiswa lain juga merasakan hal yang sama. Bahkan, menurut Vera, saat ini sudah banyak Pramuka di universitas yang ingin menjadi anggota Lintas Racana.
"Tapi, kami tak menutup kemungkinan untuk merekrut orang-orang yang ingin masuk di Lintas Racana tanpa melalui organisasi Pramuka di universitasnya. Jadi, kami siap menerima individu yang ingin belajar lebih dalam tentang Pramuka," tandasnya.
read more...

SAKA BHAYANGKARA

SATUAN KARYA PRAMUKA BHAYANGKARA
(SAKA BHAYANGKARA)

Satuan Karya Pramuka (Saka) Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.
Tujuan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah untuk mewujudkan kader-kader bangsa yang ikut serta bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di dalam Gerakan Pramuka.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Anggota Saka Bhayangkara terdiri atas :
1. Peserta didik :
(1) Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
(2) Pramuka Penggalang yang berminat di bidang Kebhayangkaraan dan memenuhi syarat tertentu.
2. Anggota dewasa :
(1) Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka
(2) Instruktur Saka Bhayangkara
(3) Pimpinan Saka Bhayangkara
3. Pemuda yang berusia 14-25 tahun bukan anggota Gerakan Pramuka dapat menjadi calon Saka Bhayangkara, dengan ketentuan satu bulan setelah terdaftar sebagai calon anggota Saka Bhayangkara, telah menjadi anggota salah satu Gugusdepan terdekat.
Syarat menjadi Anggota Saka Bhayangkara :
Menyatakan keinginan untuk menjadi anggota Saka Bhayangkara, secara sukarela dan tertulis.
Bagi pemuda calon anggota Gerakan Pramuka, telah mendapat ijin dari orang tuanya/walinya, dan bersedia menjadi anggota gugusdepan Pramuka setempat/terdekat.
Bagi Pramuka Penegak, Pandega, dan Penggalang diharapkan menyerahkan izin tertulis dari pembina satuan dan pembina gugusdepannya, dan tetap menjadi anggota gugusdepan asalnya.
Bagi Pramuka Penggalang telah memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Penggalang terap.
Bagi Pamong Saka Bhayangkara sedikitnya telah mengikuti Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar.
Bagi instruktur Saka Bhayangkara bersedia secara sukarela memberikan pengetahuan, keterampilan dan kecakapan dibidang kebhayangkaraan kepada anggota Saka Bhayangkara.
Sehat jasmani dan rohani serta dengan sukarela sanggup mentaati segala ketentuan yang berlaku.
Saka Bhayangkara meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
1. Krida Ketertiban Masyarakat
2. Krida Lalu Lintas
3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP)
Krida Ketertiban Masyarakat, terdiri atas 4 SKK, yaitu :
1. SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman
2. SKK Pengamanan Lingkungan Kerja
3. SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah
4. SKK Pengamanan Hukum
Krida Lalu Lintas, terdiri atas 3 SKK :
1. SKK Pengetahuan Perundang-undangan/Peraturan Lalu Lintas
2. SKK Pengaturan Lalu Lintas
3. SKK Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas
Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, mempunyai 7 SKK :
1. SKK Pencegahan Kebakaran
2. SKK Pemadam Kebakaran
3. SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran
4. SKK Pengenalan Kerawanan Kebakaran
5. SKK Pncurian
6. SKK Penyelamatan
7. SKK Pengenalan Satwa
Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP), mempunyai 5 SKK :
1. SKK Pengenalan Sidik Jari
2. SKK Tulisan Tangan dan Tanda Tangan
3. SKK Narkotika dan Obat-Obatan
4. SKK Uang Palsu
5. SKK Pengamanan Tempat Kejadian Perkara
Hasil yang diharapkan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah agar para aanggota Gerakan Pramuka :
Memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan, dan keterampilan serta pengalaman dalam bidang kebhayangkaraan.
Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hokum dan norma social yang berlaku dalam masyarakat
Memiliki sikap, kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah, menangkal serta menanggulangi timbulnya setiap kejadian kamtibmas.
Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tanggap dan penyesuaian terhadap setiap perubahan dan dinamika social di lingkungannya.
Mamou memberikan latihan tentang pengetahuan kamtibmas kepada para anggota Gerakan Pramuka di Gugusdepannya.
Mampu menyelenggarakan pengamanan lingkungan serta secara swakarsa, swadaya dan swasembada, serta secara nyata yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat lingkungannya.
Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan yang terjadi di lingkungannya untuk kemudian segera menyerahkan kepada Polri.
Mampu membantu Polri dalam pengamanan TKP dan melaporkan kejadian tersebut serta bersedia menjadi saksi.
read more...

Presiden & Wakil Presiden RI

Ir. Soekarno – Mohammad Hatta (1945 – 1967)
81px-Soekarno  
Soeharto – Hamengkubuwono IX (1967 – 1978)
soeharto  HBIX

Soeharto – Adam Malik (1978 – 1983)
soeharto  adammalik

Soeharto – Umar Wirahadikusumah (1983 – 1988)
soeharto  Umarwirahadi

Soeharto – Soedharmono (1988 – 1993)
soeharto  soedharmono

Soeharto – Try Sutrisno (1993-1998)
soeharto  trisutrisno

Soeharto – Baharuddin Jusuf Habibie (1998)
soeharto  bjhabibie
Baharuddin Jusuf Habibie (1998 – 1999)
bjhabibie
K.H. Abdurrahman Wahid – Megawati Soekarnoputri (1999 – 2001)
gusdur  megawati

Megawati Soekarnoputri – Hamzah Haz (2001 – 2004)
read more...